Satu lagi distro bagus harus tutup pintu. Sedih campur gembira membaca bahwa SolusOS closing doors. Sedih karena satu lagi distro bagus yang harus tutup usia, senang karena main developernya si Ikey Doherty tetap akan berkontribusi di FOSS, dan tutupnya SolusOS juga berarti si developer dan user jadi fokus ke project FOSS yang sudah ada.
SolusOS bukanlah 'just another distro' karena ada fitur2 yang tidak dimiliki distro lain, salah satu yang menonjol adalah Consort Desktop Environment. Berbeda dengan gnome-shell maupun Cinnamon nya LinuxMint, Consort tidak membutuhkan akselerasi 3D / hardware acceleration. Sehingga Consort punya keunggulan bisa jalan pada kartu grafis atau driver yang tidak support 3D. Bagaimana jika dibandingkan dengan MATE? si Ikey Doherty juga sudah pernah membahasnya, silakan cari di search engine.
Selain SolusOS juga ada distro lain yang saya anggap bagus namun juga tenggelam, diantaranya :
1. Pardus
Salah satu favorit saya. Banyak inovasi yang dilakukan pada distro ini, menciptakan sesuatu yang dulu belum ada, misal pada saat memilih gambar profil user ada menu untuk mengcapture foto lewat webcam, AFAIK Pardus yang pertama kali menerapkan hal tersebut. Sekarang di Ubiquity installernya Ubuntu juga ada menu tersebut. Tapi Pardus sudah menerapkan itu duluan sebelum Ubuntu.
Pardus juga menjadikan satu semua fasilitas setting ke KDE sytem-settings, berbeda dengan Mandriva dan OpenSUSE yang 2 Control Centernya terpisah.
PISI Package managemennya bagus, yang bilang bagus bukan cuma saya, Ikey Doherty bapaknya SolusOS juga menganggap demikian, sehingga SolusOS pun pada akhirnya memilih menggunakan PISI.
Ada juga inovasi lain seperti Kaptan untuk mengcustomize desktop, YALI, Comar, dsb.
Tampilan Pardus sangat memperhatikan detail, bagi saya Pardus dulu adalah the best KDE distribution.
Silakan cari di search engine review tentang Pardus, akan didapat banyak review bagus, tapi Pardus yang dulu, bukan yang sekarang.
Pardus yang sekarang telah beralih ke Debian based, sudah sangat jauh berbeda dengan Pardus dulu, tidak ada lagi PISI dsb.
Beberapa developer yang masih setia dengan Pardus yang 'asli' akhirnya membuat PisiLinux, namun saya kurang tahu perkembangannya. Silakan cek di http://pisilinuxworld.org/
2. Fuduntu
Saya cuman sebentar saja menggunakan distro ini. Distro ini ibarat Linuxmint nya Fedora. Salah satu kesan yang saya dapat dari distro ini : Gnome 2 jadi terlihat bagus. Saya bukan penggemar Gnome 2, bahkan kadang bagi saya tampilan default Gnome 2 itu 'ugly', tapi Fuduntu membuat Gnome 2 jadi terlihat bagus, menjadikan saya suka Gnome 2. Distro ini juga terasa responsif/cepat saat digunakan. Namun akhirnya Fuduntu tutup usia, ada yang ingin melanjutkan dengan CloverleafLinux tapi akhirnya juga discontinued.
Sebenarnya 'pengurangan' distro punya keuntungan menjadikan developer dan user tidak terpecah2 dan fokus pada project yang sama. Tapi sayangnya distro2 yang tutup usia di atas (menurut saya) adalah yang termasuk jajaran best dan unik.